Kenaikan BBM dan Daya Beli Masyarakat
Seiring dengan kenaikan harga BBM yang telah
ditetapkan oleh pemerintah , ini menimbulkan dampak bagi daya beli masyarakat
itu sendiri. Dampak yang terjadi pada daya beli masyarakat ialah rata-rata atau
sebagian besarnya mengganggu daya beli masyarakat, terutama yang berpenghasilan
rendah. Kenaikan harga BBM ini mungkin merupakan pilihan yang sulit dan
merupakan alternatif terakhir yang sudah harus ditetapkan oleh Pemerintah.
Pilihan kenaikan harga BBM dipilih pemerintah agar alokasi BBM bersubsidi lebih
tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan. Tetapi, kenaikan harga BBM
juga akan sangat berdampak pada masyarakat menengah ke bawah.
kenaikan BBM ini menimbulkan pro kontra di tingkat
elit dan masyarakat, sesungguhnya bukan persoalan pro atau kontra. Tidak hanya
pada naiknya harga BBM atau berkurangnya “surplus” dari BBM untuk RAPBN, atau
jebolnya APBN tahun 2012, melainkan adalah dengan terjadinya kenaikan
harga BBM di pasar International menyebabkan Subsidi membengkak yang akan
membebankan APBN tahun 2012. Dengan asumsi harga USD 90 barel, yang memerlukan
penyesuaian Asumsi APBN menjadi USD 115/barel dengan cara mengurangi Sub Sidi
BBM, maka Pemerintah terutama premium akan mengalami kenaikan sekitar 33%-56%
yaitu dari Rp. 4.500 menjadi antara Rp. 6.000-Rp.7.000,-/liter, dan rencana ini
telah digulirkan semenjak bulan februari tahun 2012.
Fakta tersebut dinilai banyak pihak pemerintah tidak pernah serius dan malas
untuk mencari solusi yang berpihak kepada rakyat, jika Pemerintah serius
tentunya kenaikan BBM bukan solusi utama, melainkan kebijakan yang pro rakyat
merupakan solusi yang harusnya menjadi pilihan Pemerintah.
Sedangkan kondisi masyarakat, persoalan naik atau tidak naik, sesunggunya bukan persoalan, namun yang menjadi persoalan daya beli masyarakat sangat rendah. Apalagi kenaikan BBM justru memiliki multiflier efeck negatif terahadap semua aspek ekonomi masyarakat, tentunya akan membuat daya beli masyarakat akan semakin rendah, persoalan utama, apakah ada kesungguhan pemerintah untuk untuk meningkat daya beli masyarakat (???). sehingga solusi kenaikan BBM cenderung menekan daya beli masyarakat lebih dalam, tentunya akan meningkatkan jumlah masyarakat miskin, termasuk akan mengurangi nilai kenaikan upah dan gaji buruh dan PNS yang lebih dalam, dan kenaikan justru terjadi penurunan kesejahteraan, begitu juga dengan petani, dan masyarakat miskin akan semakin meningkat.
REF :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar