Minggu, 14 Juli 2013

Pembuatan Login Aplikasi Perpustakaan Menggunakan VB.NET

Pembuatan Login Aplikasi Perpustakaan


Pada Tahap Pertama dalam pembuatan aplikasi adalah sebagai berikut :
Pembuatan Rancangan
    1 . Pembuatan  Rancangan Diagram Aplikasi.
    2 . Pembuatan Rancangan Database.
    3. Pembuatan Rancangan Tampilan Aplikasi.

Kali ini saya akan membuat tampilan Aplikasi yang saya buat :
Pembuatan Interface (Tampilan)

 

Gambar  diatas merupakan tampilan Login , yang dimana harus melalui bagian ini untuk memasuki halaman utama aplikasi . Pembuatan Form Login merupakan hal yang tak asing disetiap menjalankan program / aplikasi yang bersifat privasi adalah sebuah keharusan , pembuatanya dapat dilakukan dengan menggunakan pada Form yang sudah ada pada Visual Basic .Net ataupun membuat sesuai keinginan kita.

Pada Pembuatan Form ini saya menggunakan :
2 Buah Textbox (    Disebelah User  dan Password )
2 Buah Label ( Bernama User dan Password )
4 Buah Comman Button ( Ok , Cancel , Tutup dan Cara Pemakaian )
1 Buah Image (Berupa Logo Aplikasi )

Source Kode :
Public Class Frmlogin
   
 // Cummond Button OK //
Private Sub Ok_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click
        If TextBox1.Text = "Mariyam" And TextBox2.Text = "123456" Then
            Frmhome.Show()
            Hide()
        Else
            If MessageBox.Show("Username dan Password yang dimasukan salah , Mau coba lagi ? ", "", MessageBoxButtons.YesNo) = Windows.Forms.DialogResult.No Then
                Close()
            Else
                Call atur()
            End If
        End If
    End Sub

Sampai Kapan Android Mendominasi Pasar OS Dunia?

Sampai Kapan Android Mendominasi Pasar OS Dunia?



Persaingan “OS terbuka” cukup ketat dan banyak digunakan oleh prudusen telpon seluler.
Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.
Google mulai bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.
Perkembangan Android :


Android versi 1.1


Android versi 1.5 (Cupcake)


Android versi 1.6 (Donut)


Android versi 2.0/2.1 (Eclair)


Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)


Android versi 2.3 (Gingerbread)


Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)


Android versi 4.0 (ICS :Ice Cream Sandwich)


Android versi 4.1 (Jelly Bean)


Kedatangan Sistem Operasi Android di Indonesia memang masih terasa baru, namun saat ini para pengguna Android pun terus bertambah dan semakin ramai, terutama pada pasar teknologi ponsel pintar. Karena Android sendiri memiliki sistem open source.
Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile dan Nvidia.

Perkembangan android di Indonesia
Sekitar dua tahun yang lalu telepon genggam berbasis Android resmi masuk di negara Indonesia, pada saat itu harganya masih sangat mahal dan produknya pun masih bisa dibilang langka. tetapi sekarang keadaannya sudah sangat berbeda. Banyak vendor baik lokal maupun luar memasarkan berbagai macam handset berbasis Android di Indonesia. Harga dan jenisnya pun bervariasi, mulai dari yang berharga di bawah Rp 1 juta hingga di atas Rp 5 juta.
Dengan masuknya berbagai jenis handset murah berbasis Android di Indonesia, Android makin menyentuh para konsumen yang berdaya beli rendah seperti mahasiswa. Masyarakat pun sekarang makin mudah untuk mencoba berbagai teknologi baru yang disajikan oleh Android karena harganya yang makin terjangkau dan jenisnya yang semakin beragam.
Melihat cepatnya perkembangan Android di dunia, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat di Indonesia pun akan mengikuti tren Android di dunia. Saat ini pasar handphone Indonesia masih didominasi oleh Nokia dan Symbian-nya. Namun melihat semakin gencarnya vendor-vendor handphone memasarkan handphone Android murah di Indonesia, bisa jadi dalam beberapa tahun kedepan Android akan semakin mendominasi Indonesia.
Tentu saja selain harga handphone yang murah, agar Android semakin dapat memasyarakat di Indonesia dibutuhkan paket data yang lebih baik dan pemasaran yang gencar dan tepat sasaran dari vendor handphone. Mungkin jika vendor handphone lokal juga ikut semakin gencar memasarkan handphone-handphone berbasis Android efeknya akan lebih cepat karena mereka mengerti apa yang dimaui oleh kebanyakan orang Indonesia dan bagaimana strategi pemasaran yang tepat. Contohnya lihat saja Nexian yang setiap promo handphone terbarunya selalu diikuti dengan panjangnya antrian pembeli dan pintar untuk ikut melibatkan figur publik lokal.

Ref :
http://supeeerblog.blogspot.com/2013/04/perkembangan-android-di-indonesia.htmlhttp://www.teknojurnal.com/2011/04/18/sejarah-dan-masa-depan-perkembangan-handphone-berbasis-android-di-indonesia/http://trendingtren.blogspot.com/2012/08/10-persaingan-bisnis-dua-perusahaan.html 



BLSM: Demi Rakyat atau Demi Partai Politik

BLSM: Demi Rakyat atau Demi Partai Politik


Seiring perkembangan kebutuhan pemerintah mulai mumutar otak yang awal bulan Juli kemari telah diresmikan kenaikan harga BBM , sekaligus diluncurnya program BLSM.
koran-jakarta.com 
Kemungkinan keputusan penting akan disampaikan pemerintah setelah sidang paripurna DPR RI pada Senin, 17 Juni 2013, yang membahas RAPBN Perubahan 2013. Meski demikian, masih ada kemungkinan pemerintah kembali menunda keputusan ini, bergantung situasi politik yang berkembang. Saking seringnya isu ini diwacanakan, publik tidak kaget jika nanti akhirnya pengumuman itu ditunda lagi.  
Untuk menjawab kekhawatiran publik bahwa BLSM itu tepat sasaran, pemerintah telah membagikan kartu khusus bagi warga negara yang berhak menerima bantuan ini. Sedangkan untuk menguatkan legitimasi politik menaikkan harga BBM, pemerintah telah meminta back up penuh dari DPR meskipun sebenarnya pemerintah bisa menaikkan tanpa perlu persetujuan DPR lagi sesuai ketentuan undang-undang. Soal legitimasi itu suara DPR terpecah. Partai koalisi pemerintah yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) pasang badan mendukung kenaikan harga BBM subsidi demi rakyat.  

Kita masih ingat betapa paniknya masyarakat karena langkanya kedelai di pasar, bagaimana melambungnya harga cabai, jengkol, daging sapi, dan seterusnya. Cara penanganan yang dilakukan kementerian terkait pun konvensional, birokratis, dan lamban. Istilah pasnya, ribut dulu baru ditangani. Ini bukti sistem pelayanan dan pengayoman masyarakat yang dimiliki pemerintah belum berjalan baik. Jangan sampai ada lagi berita keributan dan kerusuhan karena pembagian BLSM yang bermasalah di berbagai daerah. Jangan sampai ada lagi pejabat pemerintah yang ditangkap KPK karena korupsi dana BLSM.

Jangan sampai pembagian BLSM tidak rata dan tidak transparan. Mampukah pemerintah menjamin semua itu tidak terjadi? Rakyat sudah berbesar hati menerima kenaikan harga BBM bersubsidi agar anggaran negara tidak defisit. 
Sekarang giliran pemerintah, sudahkah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang sudah berbesar hati itu? Masih tegakah dana bantuan itu diselewengkan? Semua kembali kepada para pejabat pemerintah kita, yang menjadi masalah adalah, bukan pada yang miskin penerima BLSM, tetapi biaya sosial akibat salah sasaran, pendataan yang tidak akurat, keberdesak-desakannya dalam antrian yang cenderung nampak tidak ‘memanusiakan’ itu. Dan pendataan, salah sasaran, dan seterusnya, itu bukanlah domain rakyat miskin penerima BLSM. 
Itu adalah domain pemerintah! Sebuah masalah yang sebenarnya berulang dan berulang. Dan kita (baca: pemerintah) sepertinya tidak pernah belajar dengan baik soal itu. Kenapa? Jangan-jangan mungkin karena concern-nya memang lebih pada keuntungan politik praktis, khususnya terkait dengan pemilihan umum, bukan pada masalah yang miskin.

Ref:
http://nasional.sindonews.com/read/2013/06/15/16/750083/bbm-dan-blsmhttp://politik.kompasiana.com/2013/06/30/blsm-dan-kjs-belajar-dari-persoalan-yang-muncul-573256.html